Kamis, 08 November 2012

Sejarah Kerajaan Bungku 1


Tak banyak orang Indonesia yang mengetahui wilayah Bungku di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Padahal, wilayah yang terdiri dari berbagai pulau ini memiliki pemandangan alam yang indah, dengan penduduk yang memiliki berbagai latar belakang agama dan suku yang berbeda. Selain suku Bungku sendiri, wilayah ini antara lain ditinggali oleh oleh orang-orang dari suku Mori, Kaili, Menui Bugis, Buton, Ambon, Manado, Gorontalo, Makassar, Toraja, dan Bajo.
 
Kata “Bungku” sekarang ini memiliki beberapa makna (pengertian) antara lain: pertama menunjuk kepada satu etnis dari dua belas etnis yang mendiami Provinsi Sulawesi Tengah. kedua menunjuk kepada suatu wilayah eks landschap Tambuku/Tombuku (Bungku) yang merupakan satu kesatuan geografis terletak di Kabupaten Morowali dan membentang dari Kecamatan Menui Kepulauan sampai dengan Kecamatan Mamo Salato.

Menurut cerita yang berkembang dan dikembangkan oleh masyarakat Bungku bahwa, kerajaan Bungku dahulu diperintah oleh raja-raja yang berasal dari keturunan leluhur yang sama mulai dari raja pertama sampai raja ke 13 sebagai raja terakhir hingga Indonesia merdeka. Raja pertama Kerajaan Bungku adalah Marhum Sangiang Kinambuka. Ayahnya bernama Sangia Oheo dan ibunya bernama Fengguluri. Adapun istri dari Sangiang Kinambuka adalah Wendoria gelar Apu Boki, keturunan Mokole Lere di Routa. Sangiang Kinambuka mempunyai dua orang saudara, bernama Fengkoila bergelar Sangia I Nato memerintah di Kendari dan Feluo Sangia Felungku memerintah di Kerajaan Luwu Palopo.

Kerajaan Bungku berdiri sebagai akibat dari sikap kesewenang-wenangan pemerintah Hindia Belanda yang ingin mengikat seluruh kerajaan yang ada di wilayah Sulawesi Tengah dalam sebuah perjanjian yang hanya menguntungkan sebelah pihak. Kerajaan-kerajaan yang menolak perjanjian tersebut akan diserang dengan cara-cara kekerasan oleh Belanda dan kemudian wilayah kerajaannya dipecah-pecah. Salah satu kerajaan yang menolak perikatan itu adalah Kerajaan Mori, yang kemudian oleh Belanda dipecah menjadi Kerajaan Mori dan Kerajaan Bungku.

Namun, pada perkembangan selanjutnya, ketika kekuasaan penjajahan Belanda sudah semakin kuat, Pulau Sulawesi pada tahun 1905 oleh Belanda dibagi menjadi dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Utara. Batas kedua provinsi tersebut adalah Pegunungan Tokolekayu di sebelah selatan Danau Poso. Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kotanya Makassar dipimpin oleh seorang gubernur dan Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kotanya Manado dipimpin oleh seorang residen. Gubernur dan residen secara organisatoris berada langsung di bawah Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkedudukan di Batavia.

Pada periode 1903-1918, daerah Sulawesi Tengah yang kita kenal sekarang ini sebagian termasuk dalam wilayah Keresidenan Sulawesi Selatan dan sebagian lagi termasuk wilayah Keresidenan Sulawesi Utara. Yang termasuk wilayah Sulawesi Selatan (Oost Celebes) adalah Onderafdeling Kolondale, yang terdiri dari Kerajaan Mori dan Bungku.

Keberadaan masyarakat Bungku sejak tahun 1622 sudah dikenal di Eropa terutama oleh orang Portugis dengan kata “Tobuguo”. Nama ini diperkenalkan oleh Hessel Gerrits dalam buku “La Kartographie Neederlandaise de la Celebes” sementara dalam literatur Belanda terdapat dua nama secara bergantian digunakan untuk menyebut Bungku yaitu “Tambuku” dan “Tombuku” kemudian hingga kini belum diketahui sejak kapan berubah menjadi “Bungku” yang kita kenal sebagai salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Morowali Sekarang.

Sayangnya, meski terbilang kerajaan muda karena baru berdiri pada awal abad ke-20, sejarah Kerajaan Bungku dan berbagai informasi yang berkaitan dengannya sangat sedikit sekali diketahui oleh bangsa ini. Padahal, tak dapat dimungkiri, Kerajaan Bungku merupakan mata rantai dari perjalanan panjang sejarah bangsa ini. Dan, informasi sejarah lokal semacam itu memiliki nilai penting bagi bangsa ini sebagai pijakan untuk menata masa depan yang lebih baik.
 Menelusuri Jejak Kerajaan Bungku

Sumber :  http://morowalinews.com/

9 komentar:

  1. Assalamualaikum wr.wb saya andy ingin berbagi cerita kepada anda bahwa dulunya saya ini cuma seorang pengamen jalanan yang pendapatannya tidak seberapa,buat makan saja nda cukup apalagi untuk beli obat buat ibu saya karna belakangan ini ibu saya lagi sakit sakitan jadi saya harus membantin tulang buat ibu saya dan adik saya karna bapak kami pergi meninggalkan kami entah kemana,,saya dapat nomor MBAH KABOIRENG dari teman saya..awalnya sih saya ragu tapi nda ada salahnya juga saya coba karna sudah banyak paranormal yang saya hubungi tapi tidak ada yang berhasil malahan cuma uang saya aja yang terkuras habis dan akhirnya saya menghubungi MBAH KABOIRENG dan mengikuti 4D nya yaitu {4396} dan alhamdulillah berhasil..!!! Kini kehidupan kami sudah tidak seperti dulu lagi dan akhirnya saya juga sdh punya usaha sendiri dan bagi anda yang ingin seperti saya silahkan HBG 0823=2221=2111 MBAH KABOIRENG nomor ritual MBAH KABOIRENG meman benar2 100% tembus.
    *****=====*****=====*****=====*****====*****=====*****=====*****=====
    —————————————————————————————–

    Assalamualaikum wr.wb saya andy ingin berbagi cerita kepada anda bahwa dulunya saya ini cuma seorang pengamen jalanan yang pendapatannya tidak seberapa,buat makan saja nda cukup apalagi untuk beli obat buat ibu saya karna belakangan ini ibu saya lagi sakit sakitan jadi saya harus membantin tulang buat ibu saya dan adik saya karna bapak kami pergi meninggalkan kami entah kemana,,saya dapat nomor MBAH KABOIRENG dari teman saya..awalnya sih saya ragu tapi nda ada salahnya juga saya coba karna sudah banyak paranormal yang saya hubungi tapi tidak ada yang berhasil malahan cuma uang saya aja yang terkuras habis dan akhirnya saya menghubungi MBAH KABOIRENG dan mengikuti 4D nya yaitu {4396} dan alhamdulillah berhasil..!!! Kini kehidupan kami sudah tidak seperti dulu lagi dan akhirnya saya juga sdh punya usaha sendiri dan bagi anda yang ingin seperti saya silahkan HBG 0823=2221=2111 MBAH KABOIRENG nomor ritual MBAH KABOIRENG meman benar2 100% tembus.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum wr.wb a ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada KI SURAKARTA atas bantuan KI.
    kini impian saya selama ini sudah jadi kenyataan dan berkat bantuanKI SURAKARTA pula yang telah memberikan
    angka ritual kepada saya yaitu 4 angka dan alhamdulillah langsung tembus. sekali lagi makasih ya KI karna
    waktu itu saya cuma bermodalkan uang 300 ribu dan akhirnya saya menang. Berkat angka GAIB hasil ritual KI SURAH KARTA
    saya sudah bisa buka usaha yaitu BENKEL MOBIL/MOTOR dan TOKO SEMBAKO kini kehidupan keluarga saya jauh lebih baik dari
    sebelumnya,bagi anda yg ingin seperti saya silahkan HUB/SMS KI SURAKARTA di nomor hpnya: 085_342_734_904 ramalan KI memang memiliki ramalan GAIB” yang dijamin tembus.,say

    BalasHapus
  3. Sebenarnya kerajaan bungku (Tobungku)telah eksis jauh sebelum kedatangan bangsa eropa, seperti yang digambarkan oleh Tome Pires (pelaut Portugis) bahwa berdasarkan catatan dari masa kerajaan majapahit bahwa kerajaan tersebut mengimpor besi berkualitas tinggi dari Luwu dan Tobungku di pantai timur Cellebes. Demikian juga yang dituliskan oleh Ester Velthoen seorang peneliti dari Murdoch University di Australia melalui chating pribadi bahwa kerajaan Tobungku telah diperintah oleh banyak sekali raja dalam kurun waktu yang panjang bahkan pernah diprintah oleh beberapa raja perempuan. hal ini masih perlu pengkajian mendalam sebelum kita menetapkan masa berdirinya kerajaan tersebut. Sumber belanda menuliskan bahwa pada kunjungan gubernur VOC (De Vlaming) ke Tombuku (Tobungku) pada awal abad ke 17 ketika masih dibawah kekuasaan ternate, waktu itu raja yang memerintah adalah Kaicil Marahu. Demikian pula dalam kronik kerajaan bungku yang ditulis atas perintah W.A Sarapill seorang asisten residen di Kolonodale pada waktu itu menerangkan adanya bantuan logistik dari kerajaan Tombuku kepada Arung Palakka yang sedang dalam pelarian di Buton di sekitar pertengahan abad ke 16. oleh karenanya mari selaku anak Tobungku kita bersama menelusuri jejak sejarah kerajaan tobungku secara sistematis agar memberikan keterangan yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah.

    BalasHapus
  4. bagaimana dengan raja KACILI LAMBOJA, maaf anak baru masih ingin banyak tau tentang negeri sendiri khususx suku bungku

    BalasHapus
  5. Asalamualaikum wr.wb
    saya ingin tanya tentang reverensi lain seperti arsip, gambar dan buku kerajaan bungku apakah ada ??
    tolong konfirmasinya

    BalasHapus
  6. Gimana sejarah bahoue yg ada dikolonodale

    BalasHapus
  7. Bisa d sebutkan nama" raja bungku? Tabeee

    BalasHapus
  8. Tabea, saya asal dari ternate kelurahan Kasturian, keturunan saya dari Tobungku dan sejak dulu nama wilayah kasturian dipesisir pantai itu namanya Soa Tubuku yang katanya berasal dari kata Tobungku. Kalau ibu dari kakek saya namaya dikenal dengan sapaan Nenek Wa Kundu. Mohon infonya jika ada yg tau keluarga atau sil-silah dari nenek wa kundu. Sebelumnya Trima kasih banyak, karna tulisan diatas menambah pengetahuan tentang asal muasal nenek saya...! 🙏

    BalasHapus